Garis Hitam Indonesia Menerima Penghargaan dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Sulawesi Barat Bersama Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Pada peringatan Tasyakuran Hari Bakti ke-1 Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Garis Hitam Indonesia menerima penghargaan atas kontribusi dan dedikasinya dalam pemberdayaan perempuan, khususnya Warga Binaan Pemasyarakatan di Sulawesi Barat. Penghargaan ini diserahkan secara simbolis oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Barat dan diterima langsung oleh Nur Luthfiah, Program Field and Community Project Manager Garis Hitam Indonesia, dalam acara yang berlangsung di Hotel Maleo pada 19 November 2025.

Penghargaan ini menjadi pengakuan penting atas upaya Garis Hitam Indonesia dalam menghadirkan program-program yang berfokus pada peningkatan kapasitas, kemandirian ekonomi, serta rehabilitasi sosial bagi Narapidana Perempuan. Melalui pendekatan berbasis komunitas dan kerja sama lintas lembaga, Garis Hitam Indonesia telah menghadirkan ruang pembelajaran, pelatihan, hingga advokasi bagi perempuan yang seringkali terpinggirkan dari akses informasi, pendidikan, dan peluang ekonomi.
Kerja sama dengan Lapas Perempuan Kelas III Mamuju dan lembaga pemasyarakatan di wilayah Sulawesi Barat telah menjadi bagian penting dalam mewujudkan misi tersebut. Program pelatihan pengolahan hasil perikanan, peningkatan keterampilan hidup, serta pendampingan berbasis gender merupakan beberapa inisiatif yang mendapat apresiasi dalam penganugerahan ini.
Perwakilan Garis Hitam Indonesia menegaskan bahwa penghargaan ini bukan hanya bentuk apresiasi, tetapi juga menjadi motivasi untuk memperluas dampak kerja-kerja pemberdayaan di lapangan. Kolaborasi dengan pemerintah daerah, kementerian terkait, dan komunitas lokal akan terus diperkuat agar perempuan termasuk mereka yang sedang menjalani masa pembinaan mendapat kesempatan yang adil untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Melalui penghargaan ini, Garis Hitam Indonesia semakin menegaskan komitmennya untuk menghadirkan perubahan yang berkelanjutan: mulai dari pemberdayaan, pemulihan, hingga reintegrasi sosial, demi terciptanya masyarakat yang lebih inklusif dan setara.

0 Comments