Pada tahun 2025, Garis Hitam Indonesia kembali memperkuat komitmennya dalam pemberdayaan perempuan warga binaan dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama Lapas Perempuan Kelas III Mamuju. Penandatanganan ini merupakan yang kedua kalinya, menegaskan keberlanjutan kolaborasi yang telah terbangun sejak kerja sama pertama dan menunjukkan keseriusan kedua pihak dalam menciptakan program pembinaan yang berkelanjutan, inklusif, dan berdampak nyata.
Melalui MoU tahun 2025 ini, Garis Hitam Indonesia menegaskan kembali perannya sebagai mitra strategis dalam menghadirkan berbagai program pemberdayaan, pelatihan keterampilan, penguatan kapasitas, serta pendampingan berkelanjutan bagi warga binaan perempuan. Berbagai inisiatif yang telah berjalan—mulai dari pelatihan kerajinan tangan, peningkatan literasi kesetaraan, hingga penguatan mental dan sosial—akan terus dikembangkan agar memberikan manfaat yang lebih luas dan berjangka panjang.
Kerja sama ini bukan hanya simbol kemitraan, tetapi juga bentuk komitmen untuk memberikan ruang yang lebih besar bagi perempuan warga binaan dalam membangun kembali kepercayaan diri, memperoleh keterampilan hidup, serta mempersiapkan diri untuk reintegrasi sosial yang lebih baik. Garis Hitam Indonesia dan Lapas Perempuan Kelas III Mamuju percaya bahwa pemberdayaan adalah kunci untuk membuka kesempatan baru dan mengurangi stigma yang selama ini membatasi perempuan mantan warga binaan.
Dengan MoU yang diperbarui ini, kedua lembaga siap melangkah bersama menciptakan lingkungan pembinaan yang manusiawi, inklusif, dan berorientasi pada masa depan. Garis Hitam Indonesia akan terus hadir sebagai ruang belajar, pendamping, dan mitra perubahan bagi perempuan warga binaan di Mamuju.

0 Comments